Ringkasan Eksekutif
Indonesia menghadapi berbagai tantangan pendidikan, baik saat ini maupun di masa depan, yang ditandai dengan ketidakpastian, kompleksitas, dan sulit diprediksi. Tantangan internal meliputi krisis pembelajaran yang menyebabkan penurunan kualitas meskipun akses pendidikan dasar dan menengah cukup baik, ditambah rendahnya literasi membaca dan numerasi berdasarkan hasil PISA. Hal ini dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang kurang efektif, kesenjangan di sekolah, serta kompetensi guru yang masih perlu ditingkatkan, terutama dengan beban administratif yang berat.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, transformasi pendidikan nasional diperlukan secara terstruktur, sistemik, dan mendesak melalui pendekatan bottom-up, dimulai dari pembelajaran di kelas. Keberagaman Indonesia menjadi modal berharga untuk pembelajaran kontekstual, sementara teknologi membuka akses pendidikan luas. Momentum Bonus Demografi 2035 dan visi Indonesia Emas 2045 menjadi peluang besar, menjadikan pendidikan dasar dan menengah harus cepat beradaptasi melalui pendekatan seperti Pembelajaran Mendalam (PM).
PM, yang disusun dengan melibatkan pakar, akademisi, dan praktisi, bukan kurikulum baru, melainkan pendekatan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, melanjutkan inisiatif seperti CBSA, PAKEM, dan CTL. PM memuliakan proses belajar dengan suasana berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, mengintegrasikan olah pikir, hati, rasa, dan raga. Kerangka PM mencakup:
- Dimensi Profil Lulusan: 8 dimensi (keimanan Tuhan YME, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, komunikasi).
- Prinsip: Berkesadaran (regulasi diri), bermakna (aplikatif), menggembirakan (motivatif).
- Pengalaman Belajar: Memahami, mengaplikasi, dan merefleksi.
- Kerangka Pembelajaran: Praktik pedagogis, lingkungan pembelajaran, kemitraan, dan teknologi digital.
Implementasi PM membutuhkan ekosistem pendidikan yang kondusif, kemitraan luas, dan teknologi efektif, dengan implikasi pada penyelarasan regulasi (seperti PP 74/2008 dan Permendikbudristek 12/2024), pengurangan beban guru, serta optimalisasi peran guru, kepala sekolah, pengawas, dan orang tua. PM diterapkan secara bertahap di semua jenjang (PAUD hingga menengah) untuk menciptakan generasi kompeten menuju Indonesia Emas 2045.
Untuk lebih lengkapnya, Naskah Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam (PM) dapat dilihat pada dokumen berikut: